Halaman

Sabtu, 29 Februari 2020

Ini Dalil Mensyukuri Nikmat Allah

(Ilustrasi) Pemandangan alam Telaga Menjer, Wonososbo. (Foto: Imam ES)

Supaya terhindar dari kedhzaliman dan kekufuran  dengan banyaknya nikmat yang diberi Allah SWT, maka Allah mengingatkan manusia untuk mensykurinya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

Referensi: https://tafsirweb.com/4080-surat-ibrahim-ayat-34.html
  وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

“Seandainya kamu menghitung nikmat-nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menghitungnya. Sesungguhnya manusia sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim : 34).

Sudah selayaknya kita bersyukur kepada Allah atas segala nikmatNYA yang di karuniakan kepada kita dan semuanya itu wajib untuk kita syukuri. 

Baca Juga: https://ediripin.blogspot.com/2020/01/dalil-tolong-menolong-dalam-kebaikan.html

Di antaranya adalah nikmat Islam, nikmat iman, nikmat sehat, nikmat rezeki, harta, waktu dan lainnya. Semua nikmat itu, tentu untuk beribadah kepada Allah dengan benar, termasuk untuk menuntut ilmu agama.

Mengingat begitu banyak nikmat, hingga kita tak mampu menghitungnya. Maka kewajiban seorang Muslim adalah dengan mensyukuri nikmat-nikmatNYA.

Manusia diberikan dua kenikmatan, namun banyak di antara mereka yang tertipu. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ.

“Dua nikmat yang banyak manusia tertipu dengan keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.”(HR. al-Bukhari). 

Demikian catatan singkat ini semoga bermanfaat. (ies)

#Nikmat
#Bersyukur
#Dalil
#Hukum

Jumat Berkah, Jemaah Masjid Baitul Muttaqin Penaruban Rutin Sedekah Ratusan Nasi Kotak


Sebagian panitia atau takmir masjid sedang mempersiapkan nasi kotak untuk dibagikan kepada jemaah. (Foto: Imam ES)
Sejak bulan Agustus 2019 lalu, takmir dan sebagian jemaah masjid Baitul Muttaqin Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah rutin melakukan gerakan sedekah nasi kotak maupun nasi bungkus di hari Jumat untuk para jemaah Jumatan.

Sedikitnya ada 400 nasi kotak dan nasi bungkus yang dibagikan kepada para jemaah usai melaksanakan shalat Jumat. Sebagian besar jemaah membawa pulang nasi tersebut namun tidak sedikit juga jemaah yang menikmatinya langsung di teras atau halaman masjid.
Panitia atau takmir masjid tampak sedang membagikan nasi kotak kepada jemaah Jumat di masjid Baitul Muttaqin (Foto: Imam ES)
Menurut Ketua Takmir Masjid Baitul Muttaqin Desa Penaruban, H. Sutaryo, SH, gerakan Jumat Berkah dengan sedekah nasi berawal dari 50 bungkus yang diprakarsai oleh salah satu takmir masjid.

 
Dalam perkembangannya, ternyata sambutan masyarakat sangat bagus. Hal ini, terbukti dengan adanya jemaah yang ingin mendonasikan nasi mendaftarkan diri ke Takmir masjid Baitul Muttaqin. Bahkan donasi nasi juga datang dari luar jemaah masjid.
 
Sebagian panitia Jumat Berkah berbaur dengan jemaah yang sedang menikmati nasi kotak. (Foto: Imam ES)
Secara teknis, pembagian nasi kotak tersebut dikoordinasi oleh ibu-ibu Pimpinan Ranting Aisiyah, Pemuda Muhammadiyah dan KOKAM Ranting Penaruban. Dengan dibagi dua tempat, di sebelah kanan dan kiri masjid, memudahkan panitia dalam pembagian nasi kotak.

Gerakan Jumat Berkah dengan nasi kotak atau nasi bungkus tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh jemaah masjid, namun juga bagi jemaah luar atau yang singgah untuk menunaikan shalat jumat dan shalat duhur. Selain itu juga menggerakan usaha kecil, terutama yang memiliki usaha makanan ataupun warung nasi. (ies)

#Jumat Berkah
#Nasi Bungkus
#Nasi Kotak
#Sedekah
#Masjid Baitul Mutaqin
#Penaruban
 

Jumat, 28 Februari 2020

PAI KUA Kaligondang Lakukan Penghimpunan Data Dukung dan Serap Aspirasi Masyarakat

Pertemuan rutin PAI KUA Kaligondang setiap Jumat. (Foto: Imam Es)
Delapan anggota Penyuluh Agama Islam (PAI) Non PNS Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah melakukan survei Penghimpunan Data Dukung dan Serap Aspirasi Masyarakat dalam Rangka Penyusunan Rencana Setrategis Dikektorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Tahun 2020-2024, Rabu (26/2/2020).

Berdasarkan surat perintah Kemenag RI Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga Perihal Survei, penghimpunan data dilakukan dalam rangka Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2020-2024 Kementerian Agama RI diperlukan data-data dalam penyusunan Rencana tersebut.
Pegawai KUA Kaligondang, Mufadil, saat sedang menginput data hasil survei, Rabu (26/2/2020). (Foto: Imam Es)
Ada 18 Instrumen Survei Nasional Bimas Islam 2019, mulai dari instrumen Jemaah Masjid hingga Instrumen Peserta Bimbingan Perkawinan. Dan dari hasil survei tersebut selanjutnya dilakukan penginputan data oleh KUA Kecamatan Kaligondang.

Adapun 18 Instrumen survei tersebut, yakni instrumen Jemaah Masjid, Jemaah Masjid Usia Muda, Takmir Masjid, Jamaah Majelis Taklim, Jamaah Majelis Taklim Usia Muda dan Instrumen Penyuluh.
Seorang warga Desa Kaligondang, Kecamatan Kaligondang saat sedang mengisi data survei. (Foto: Imam Es)
Berikutnya, Instrumen Badan Amil Zakat Nasional, Instrumen Lembaga Amil Zakat, Instrumen Muzakki, Instrumen Badan Wakaf Indonesia, Instrumen Nazir Lembaga dan Instrumen Nazir Perseorangan.

Selanjutnya, Instrumen Muhammadiyah, Instrumen Majelis Ulama Indonesia, Instrumen Nahdatul Ulama, Instrumen Ormas Lainya, Instrumen Pengantin dan terahir Instrumen Peserta Bimbingan Perkawinan. (ies)

#PAI
#KUA Kaligondang
#Aspirasi Masyarakat

Rabu, 26 Februari 2020

PAI Bidang JPH Purbalingga Terus Sosialisaskan Produk Halal


PAI bidang JPH Kementerian Agama RI Kabupaten Purbalingga foto bersama usai pertemuan rutin, Rabu (26/2/2020). (Foto: Imam ES)

Penyuluh Agama Islam (PAI) Bidang Jaminan Produk Halal (JPH) Kementerian Agama RI Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah terus berupaya mensosilisasikan jaminan produk halal. Seperti produk makanan dan minuman, obat-obatan dan kosmetik.

Pembina JPH Kemenag Kabupaten Purbalingga, Sri Mulyati, mengatakan Tiga materi terkait sosialisasi JPH tersebut, yakni Ketentuan Regulasi Dalam Pembuatan Sertifikasi Halal Produk dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Kedua Konsep Halal Haram Menurut Al Quran dan Hadist dari Wasekjen MUI Pusat Bidang Fatwa, Sholahudin Al Aiyub.

Dan yang ketiga materi seputar pengertian dan penjelasan halal dan haram dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Saifudin Asrori.

Demikian tiga materi yang disampaiakan dalam kesempatan acara pertemuan rutin bidang JPH di salah satu rumah makan di Kabupaten Purbalingga, Rabu (26/2/2020).
Pembina PAI bidang JPH Kementerian Agama RI Kabupaten Purbalingga, Sri Mulyati, sedang menunjukan stiker sosialisasi halal.(Foto: Imam ES)

Menurutnya, selain itu PAI juga wajib untuk mensosisialisasi Undang-Undang No 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal dan Peraturan Pemerintah (PP) No 31 tahun 2019 tentang pedoman pelaksana Jaminan Produk Halal.

Pentingnya sosialisasi JPH tersebut, maka PAI bidang JPH diharapkan memberikan penyuluhan atau pembinaan kepada masyarakat secara jelas dan berkelanjutan. Artinya masyarakat muslim harus diedukasi hingga maksimal, sampai masyarakat memiliki kesadaran secara proaktif dalam mengkonsumsi produk.

Tidak hanya itu saja, dalam pertemuan tersebut juga ditekankan tentang sosialisasi sertifikasi halal. Terutama bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) atau produsen makanan dan minuman, terkait Peraturan Pemerintah (PP) No 31 tahun 2019 tentang pedoman pelaksana Jaminan Produk Halal.

Selain itu, dalam acara pertemuan rutin PAI bidang JPH juga melaksanakan penyegaran pengurus untuk periode 2020-2024, dengan ketua baru Samiin Abdullah Muvid menggantikan Ketua sebelumnya Edi Trisnanto. (ies)

#Penyuluh Agama Islam
#Jaminan Produk Halal #Purbalingga
#Produk Halal

Selasa, 25 Februari 2020

Puluhan Santri TPQ Nurul Iman Penaruban Belajar Huruf Hijaiyah di Gang Kampung


Santriwan-santriwati TPQ Nurul Iman Penaruban saat berada di sebuah Gang Kampung di Desa Penaruban, Senin (24/2/2020). (Foto: Imam ES)

Sedikitnya 57 santriwan-santriwati Taman Pendidikan al Quran Nurul Iman (TPQNI) Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah belajar huruf hijaiyah disebuah tembok milik salah satu warga di Gang atau Jalan Kampung di RT 2 RW 2 desa setempat, Senin (24/2/2020).

Kepala TPNI Desa Penaruban, Imam Edi S, mengatakan ada beberapa obyek yang menarik di tembok Gang Kampung tersebut, yakni adanya gambar huruf-huruf hijaiyah, gambar santri dan gambar aneka satwa hasil kreatifitas masyarakat.

Untuk itu, menurutnya, kegiatan BCM (Bermain Cerita dan Menyanyi/Menggambar) yang biasa dilaksanakan pada setiap hari Senin, kali ini digelar di luar kelas atau outingclass di obyek Gang tersebut.

“Outingclass kali ini, bertujuan untuk memberi nuansa baru dalam belajar, menghargai kreatifitas masyarakat dan untuk menunjukan sisi positif pemanfaatan sudut kampung secara positif kepada anak-anak,” katanya.
Santriwan-santriwati TPQ Nurul Iman Penarubanfoto bersama di Gang Kampung di Desa Penaruban, Senin (24/2/2020). (Foto: Imam ES)
Huruf hijaiyah dan aneka satwa tampak jelas dan indah, perpaduan aneka warna yang mencolok dan obyek gambar yang cukup besar membuat anak-anak mudah dan senang melihatnya.

Selain gambar-gambar huruf hijaiyah dan aneka satwa yang terpampang ditembok rumah tersebut cukup menarik. Kunjungan santriwan-santriwati TPNI Desa Penaruban sekaligus memanfaatkannya untuk belajar sambil bermain.

Dalam kesempatan itu, saat salah satu ustadz yang mendapinginya menunjukan dan menyanyakan beberapa nama huruf hijaiyah dan gambar di tembok, anak-anakpun menjawab dengan serempak dan ceria.
 
Santriwan-santriwati TPQ Nurul Iman Penaruban saat menuju Gang Kampung di Desa Penaruban, Senin (24/2/2020). (Foto: Imam ES)
Dan tidak hanya obyek gambar yang terpampang di tembok saja, namun lantai jalannya juga di cat warna-warni dengan beragam obyek gambar. Sehingga cukup menarik untuk berfoto-foto bersama anak-anak dan para ustadz yang mendampinginya.

Dengan belajar di luar kelas tersebut, kami berharap semoga anak-anak memiliki kesan yang positif dan dapat memberi nuansa yang menarik agar santriwan-santriwati tetap semangat dalam belajar.

“Terimakasih kami ucapkan kepada warga RT 2 RW 2 Desa Penaruban yang telah membuat Gang Kampung menjadi bersih dan indah. Sehingga anak-anak bisa ikut bermain, menikmati keindahanya dan juga ikut belajar,” ucapnya.
 
Santriwan-santriwati TPQ Nurul Iman Penaruban saat menuju Gang Kampung di Desa Penaruban, Senin (24/2/2020). (Foto: Imam ES)
Dan saat kembali ke kelas, anak-anak kembali diberi penjelasan tentang manfaat menjaga lingkungan. Terutama dalam menjaga kebersihan dari sampah dan coretan atau gambar-gambar di tembok yang tidak baik dan merusak pemandangan.

Selai itu, anak-anak juga diberi tugas untuk menjawab beberapa pertanyaan dari hasil outingclas, dengan tujuan untuk mengetahui daya serap atau respon anak-anak akan obyek tersebut. 

Demikian sekilas kabar outingclass TPQ Nurul Iman penaruban dan semoga bermanfaat, terimakasih kepada ustadz pendamping, Nurlela, Dimas, Rahma, Apri dan Suci. (ies)

#TPQ Nurul Iman
#Penaruban
#Huruf Hijaiyah
#Gang Kampung