Halaman

Senin, 21 Desember 2020

Cara Mudah Membuat Label di Blogger

Print Screen tampilan label pada dashbor blogger

Bagi blogger yang ingin mengelompokkan artikel atau tulisanya dalam beberapa label atau katagori, ini beberapa langkah mudah membuatnya.

Sebelumnya sebagai informasi bahwa Blogger  memiliki fitur yang disebut label. Label akan memudahkan kita dalam mengelompokkan beragamnya artikel atau tulisan yang kita buat.

Karena tulisan yang kita buat bisa jadi tidak hanya dalam satu topik tertentu saja. Namun bisa beragam, seperti, olahraga, wisata, kuliner, cerita, opini dan lain-lain. Dengan kita membuat label dalam blogger, kita akan dimudahkan juga dalam pencarian pada dashboard blogger.

Baik, kita mulai saja.

Langkah pertama, login ke Blogger.com. Dan untuk membuat Label, silahkan membuat Post Baru atau Mengedit Post Lama.

 


Jika sudah, pada halaman post atau postingan baru, klik Setelan Entri (pada bagian kanan) > Label > Isi Nama Label.


 


Jangan lupa setiap nama label disisipi tanda koma (,)

Setelah kita mengisi labelnya, klik Selesai > Publish. 

Dan InsyaAllah kita selesai membuat label di blog.

Selamat mencoba, semoga sukses.

Kamis, 17 Desember 2020

Sebelum Menikah, Yuk luruskan Niat

Ilustrasi Desain Grafis : Imam ES

Merujuk kepada hadist dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

 إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907].

Dengan demikian, Islam telah mensyariatkan bahwa segala aktifitas manusia didasarkan pada niatnya, termasuk menikah akan bernilai ibadah dan berpahala jika niat menikah karena Allah. Bukan menikah karena didasarkan pada harta, setatus sosial dan kebutuhan biologis semata.

Baca Juga :

https://ediripin.blogspot.com/2020/12/tiga-pendapat-tentang-ciri-keluarga.html 

Dalam buku Fondasi Keluarga Sakinah, sebuah buku yang wajib dibaca bagi para calon pengantin yang dikeluarkan oleh Subdit Bina Keluarga Sakinah Direktorat Bina KUA & Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam Kemenag RI tahun 2019 disebutkan bahwa tujuan  dan visi pernikahan terekam dalam sebuah hadist Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

 تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ: لِمَـالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ.

“Seorang perempuan biasanya dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, statusnya, kecantikannya, dan agama (din)-nya. Maka pilihlah perempuan yang memiliki din agar kamu terbebas dari persoalan,” (HR. Bukhori).

Untuk itu, pasangan yang hendak menikah seharusnya kembali memeriksa niat masing-masing, membetulkan dan meluruskan niatnya beribadah karena Allah SWT. (ies)

 

Tiga Pendapat Tentang Ciri Keluarga Sakinah

Buku Fondasi Keluarga Sakinah Bacaan Mandiri Calon Pengantin. (Foto: Imam ES) 

Dalam buku Fondasi Keluarga Sakinah Bacaan Mandiri Calon Pengantin yang dikeluarkan oleh Subdit Bina Keluarga Sakinah Direktorat Bina KUA & Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam Kemenag RI tahun 2017 disebutkan ada tiga pendapat tentang ciri-ciri keluarga sakinah.

Pendapat pertama menyebutkan bahwa ciri-ciri Keluarga Sakinah ada 10, yakni.

1. Berdiri di atas fondasi keimanan yang kokoh.

2. Menunaikan misi ibadah dalam kehidupan.

3. Mentaati ajaran agama.

4. Saling mencintai dan menyayangi.

5. Saling menjaga dan menguatkan dalam kebaikan.

6. Saling memberikan yang terbaik untuk pasangan.

7. Musyawarah menyelesaikan permasalahan.

8. Membagi peran secara berkeadilan.

9. Kompak mendidik anak-anak.

10. Berkontribusi untuk kebaikan masyarakat, bangsa dan negara.


Berikut pendapat kedua, organisasi Muhammadiyah menyebut ada 5 ciri-ciri Keluarga Sakinah.

1. Kekuatan/kekuasaan dan keintiman (power and intimacy).

2. Kejujuran dan kebebasan berpendapat (honesty and freedom of expression).

3. Kehangatan, kegembiraan dan humor (warmth, joy and humor).

4. Keterampilan organisasi dan negosiasi (organization and negosiaton).

5. Sistem nilai (value system).

Baca Juga:

https://ediripin.blogspot.com/2020/12/sebelum-menikah-yuk-luruskan-niat.html

Sementara pendapat ketiga, Nahdlatul Ulama berpendapat Keluarga Maslahah memiliki 4  ciri, yakni.

1. Suami istri yang saleh.

2. Anak-anaknya baik (abrar).

3. Pergaulannya baik.

4. Berkecukupan rizki (sandang, pangan dan papan).

Demikian tiga pendapat ciri-ciri Keluarga Sakinah yang kami sarikan dari buku yang berjudul Fondasi Keluarga Sakinah. Sebuah buku yang menjadi pegangan wajib bagi para calon pengantin. 

Dan anda bisa baca lengkap penjelasannya dihalaman 12,13 dan 14 dibuku tersebut. (ies)

Sabtu, 12 Desember 2020

Nyoblos di Masa Pandemi

Salah satu calon pemilih sedang tanda tangan daftar hadir disalah satu TPS di Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (09/12/2020). (Foto: Imam ES)

Sebagai warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak untuk memilih dan telah menggunakan hak pilihnya bisa dipastikan memiliki pengalaman saat mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS). 

Sejak tahun 1992, saya telah melaksanakan dan menggunakan hak pilih dan belum pernah golput, mulai dari pemilihan Presiden, Anggota DPR/DPRD, Gubernur, Bupati hingga Pilkades.

Cerita dari pengalaman saat mencoblos pada situasi yang normal dan di saat Pandemi Covid-19 tentu berbeda. Sebab di masa Pandemi Covid-19 penerapan Protokol Kesehatan dengan 3 M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta menjaga jarak adalah wajib.

Dalam kondisi normal, saat memasuki TPS kita hanya perlu mengantri dengan berdiri atau duduk. Tidak perlu menggunakan masker juga tidak menjaga jarak. Selain itu, kita juga tidak perlu membawa alat tulis sendiri dan tidak ada pengecekan suhu tubuh.

Namun pada Pencoblosan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020, tampak beberapa perbedaan yang cukup signifikan. Dimulai dari rumah, calon pemilih harus dalam keadaan sehat, menggunakan masker dan menjaga jarak. Petugas TPS juga tampak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap seperti sarung tangan, masker dan faceshild

Setibanya di TPS, kita akan dicek suhu tubuh oleh petugas dan diarahkan untuk mencuci tangan dengan sabun. Tempat duduk juga diatur sesuai jarak yang telah ditentukan yakni minimal 1 meter.

Kemudian kita menyerahkan surat undangan pemilih kepada petugas TPS dan kita akan menerima satu buah sarung plastik yang langsung dipakai. 

Masih dimeja pertama, dengan tetap menjaga jarak secara bergantian kita melakukan tanda tangan pada kolom hadir bagi calon pemilih dengan alat tulis sendiri yang kita bawa dari rumah.

Setelah itu, kita langsung menuju meja berikutnya untuk menerima surat suara dari petugas. Dan selanjutnya kita masuk ke bilik suara untuk mencoblos. Usai mencoblos surat suara kita lipat lagi dan memasukanya ke kotak suara. 

Setelah itu, kita menuju pintu keluar dan petugas akan memberi tahu agar sarung tangan untuk dilepas karena petugas TPS akan meneteskan tinta berwarna ungu dijari kelingking kita. Dan terakhir kita kembali mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Selain itu, kerumunan orang di area TPS juga tidak tampak. Karena usai mencoblos, masyarakat cenderung lebih memilih untuk segera kembali kerumah masing-masing.

Itulah beberapa perbedaan dan pengalamanku saat melakukan pencoblosan untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Purbalingga di hari Rabu (09/12/2020). (ies)

Jumat, 04 Desember 2020

Ikrar Santri TPQ Terbaru

Papan Nama TPQ Nurul Iman Penaruban. (Foto: ies)

Mengucapkan ikrar santri bagi Santriwan dan santriwati disebuah Taman Pendidikan al Quran sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan pada jam klasikal.

Sejak berdiri 17 Juli 1990, TPQ Nurul Iman Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah sudah melakukan kegiatan tersebut.

Berikut teks ikrar santri tersebut.

Kami santriwan- santriwati 

Taman Pendidikan Al-Qur’anNurul Iman Penaruban

Demi baktiku kepada Ilahi dan cintaku kepada Al-Qur’an suci aku berjanji :

1. Rajin shalat sepanjang hayat.

2. Tak lupa mengaji setiap hari.

3. Berbakti kepada ayah dan ibu.

4. Taat dan hormat kepada guru.

5. Menuntut ilmu tiada jemu.

6. Setia kawan dan suka memaafkan.

7. Cinta tanah air dan NKRI.

Demikian kata-kata ikrar santri yang diucapkan di TPQ Nurul Iman Penaruban, semoga bermanfaat. (Ies)

Selasa, 01 Desember 2020

KPMB Purbalingga Ngeblog Bareng

Sugiman, PAI Non PNS dari KUA Kaligondang tengah membuat blog, Selasa (1/12/2020). (FOTO: Imam ES)


PURBALINGGA - Sebanyak 61 orang Penyuluh Agama Islam (PAI) dilingkungan Kantor Kementerian Agama Republik Indonesia Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah tampak asyik mengikuti pelatihan membuat Blog.

Acara Pelatihan Dakwah Melalui Media Sosial untuk Kader Penggerak Moderasi Beragama (KPMB) ini dirasa sangat menarik bagi PAI Fungsional dan Non PNS yang digelar di Aula Uswatun Hasanah, Selasa (1/12/2020).

Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dan jaga jarak selama pelatihan, para Penyuluh Agama Islam tetap serius dan aktif mengikuti instruksi dari narasumber.

Menurut Fajar Bahrun, selaku pembimbing pelatihan membuat Blog dari SMKN 1 Kutasari mengatakan bahwa pada prinsipnya blog adalah merupakan media untuk eksistensi diri. Dan secara teknis membuat blog adalah mudah dan simpel.

Salah satu peserta, Sogiman dari PAI Kaligondang mengatakan ternyata membuat blog memang mudah dan cepat.

"Alhamdulillah, saya sudah mencoba dan berhasil meskipun masih sangat sederhana isi dan tampilannya," akunya. 

Dari 61 peserta pelatihan tersebut satu persatu mengirimkan hasil membuat blog dengan membagikan link masing-masing ke grup WhatsApp. (*)