Kamis, 06 Februari 2020

12 Persediaan Menghadapi Ajal Menurut HPT Muhammadiyah


12 Persediaan Menghadapi Ajal Menurut HPT Muhammadiyah
(Ringkasan pengajian rutin PRM Penaruban, notulen Imam ES)
 

Suasana pengajian rutin setiap Selasa oleh PRM Penaruban di masjid Baitul Mutaqin, Selasa  (4/2/2020). (Foto: Imam ES)
Ada 12 sub topik yang disampaikan dalam pengajian rutin keliling masjid dan musala setiap Selasa Malam oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah  (PRM) Penaruban. Pada kesempatan pengajian edisi ke 9 di masjid Baitul Mutaqin Desa Penaruban pada Selasa, (4/2/2020), Drs. H. Hendar Mulyono sebagai narasumber menjelaskan bahwa, ada tahapan yang perlu dipahami oleh umat muslim saat menghadapi ajal.

1.    Bilamana seorang dari kamu sakit, maka hendaklah sabar
"Barang siapa sakit satu malam, maka ia sabar dan pasrah kepada Allah, terlepaslah ia dari dosanya sebagaimana pada hari ia dilahirkan oleh ibunya". (Diriwayatkan oleh Tirmidzi tersebut dalam kitab Siarajul Munir juz III halaman: 358).

2.     Dan hendaklah ia kamu jenguk
Mengingat hadits Abu Hurairah, bahwa Rasulullah s.a.w bersabda: "Hak orang muslim, atas orang muslim ada lima: 1. Menjawab salam, 2. Mengunjungi orang sakit, 3. Mengiring janazah, 4. Mendatangi undangan
dan 5. Mendo'akan orang bersin … " seterusnya hadits. (HR. al-Bhukhari dan Muslim).


3.    Dan bila ia hampir sampai kepada ajalnya, maka hendaklah ia bersangka baik kepada Allah
Menilik hadits Jabir, bahwa ia mendengar Rasulullah s.a.w bersabda sebelum wafatnya: "Janganlah seorang dari kamu semua mati, kecuali berbaik sangka (husnudzan) kepada Allah" . (HR. Muslim).

4.    Dan berwasiatlah kalau ia meninggalkan barang Milik
Mengingat firman Allah Ta'ala: "diwajibkan kamu, bilamana seorang dari kamu keadatangan mati, kalau meninggalkan harta benda(harta warisan) supaya berwashiyatlah". (QS. Al-Baqarah: 180).

5.    Hendaklah ia kamu talqinkan (tuntun baca) orang yang akan meninggal "LAA ILAAHA ILLA LLAH"
Karena hadits Abu Sa'id dari pada Nabi s.a.w. bahwa beliau bersabda: "Talqinkanlah mayatmu(orang yang akan meninggal) dengan mengucap: " La- ila-ha illa- lla-h".. (HR. Jama'ah kecuali al-Bhukhari).

6.    Dan hadapkan ia ke arah qiblat
Menilik hadits Abu Qatadah, bahwa Bara' bin Ma'rur yang berwashiyat supaya dihadapkan ke qiblat: maka sabda sabda Nabi s.a.w: "Ia mencocoki fithrah". (HR. al-Hakim dan al-Baihaqi).
Drs. H. Hendar Mulyono saat mengisi pengajian rutin malam Rabu oleh PRM Penaruban di masjid Baitul Mutaqin, Selasa  (4/2/2020). (Foto: Imam ES)
  
Selanjutnya ketika sampai ajal, ia menjelaskan.

7.    Bilamana ia meninggal, maka pejamkanlah matanya.
Mengingat hadits Umi Salamah katanya: Rasulullah s.a.w datang kepada Abi Salamah (di waktu sampai pada ajalnya) padahal matanya celik, maka beliau memejamkannya". Kemudian Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya ruh itu kalau dipecatkan, diikuti oleh mata". Maka bergemuruhlah orang-orang dari ahlinya, maka beliau bersabda: "Janganlah mendo'akan atas dirimu kecuali kebaikan, karena sesungguhnya Malaikat itu mengamini atas apa yang kamu katakan". Kemudian sabdanya: Ya Allah, ampunilah Abu Salamah, junjunglah derajatnya setinggi derajat orang-orang yang shalih, lapangkan dan beri gantinya pada sepeninggalnya" . (HR. Muslim).

8.    Dan doakanlah baginya
Sebagaimana hadits pada nomor 7.

9.    serta selubungilah ia dengan kain yang baik
Menilik hadits 'Aisyah r.a bahwa ketika wafat Rasulullah saw. Beliau dirahap dengan kain hibarah (sejenis kain Yaman yang bercorak). (HR. al-Bhukhari dan Muslim).

10.    Kemudian lunasilah hutangnya dengan segera, kalau ia berhutang
Mengingat hadits Abu Hurairah, bahwa Nabi s.a.w bersabda: "Nyawa orang mukmin itu bergantung dengan hutangnya sehingga dilunasinya".(HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan at-Tirmidzi dengan mengatakan: Hadits Hasan)

11.    Lalu segeralah pemeliharaannya
Karena hadits 'Ali, Rasulullah s.a.w bersabda: "Tiga perkara hai 'Ali, tidak boleh dipertangguhkan, yaitu shalat bila datang waktunya, janazah bila telah terang matinya dan wanita tidak bersuami bila telah menemukan jodohnya ". (HR. Ahmad dan yang sepadan artinya dengan hadits itu diriwayatkan oleh at-Tirmadzi, Ibnu Majah, al-Hakim dan Ibnu Hibban dll).

12.    Dan kabarkanlah kepada kerabat dan teman-temannya kaum muslimin
Menilik hadits riwayat Bhukhari dan Muslim, bahwa Nabi s.a.w memberitakan kematian Raja Najasyi kepada sahabat-sahabat r.a pada hari mangkatnya. Dan beliau memberitakan kematian Ja'far bin Abu Thalib, Zaid bin Haritsah dan 'Abdullah bin Rawahah r.a.". Begitu juga yang diriwayatkan oleh Bhukhari bahwa beliau saw. Bersabda tentang orang yang menyapu masjid yang meninggal di kubur pada malam itu: "Tidak sudikah kamu memberitakannya padaku'? dan ada riwayat lain, Nabi saw bersabda: "Mengapa kamu tidak memberitakan padaku" … (seterusnya hadits).

Demikian 12 Persediaan Menghadapi Ajal Menurut HPT Muhammadiyah yang disampaikan oleh Drs. H. Hendar Mulyono dalam pengajian rutin keliling masjid dan musala setiap Selasa Malam oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah  (PRM) Penaruban. Lebih jelasnya silahkan baca Buku Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah (HPT) Kitab Janazah halaman 227. (ies)

#Muhammadiyah
#Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah
#Penaruban

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita adalah Fakta

  Supriyono Purbalingga PAI KUA Kalimanah saat sedang mengambil gambar salah satu pelayanan oleh PAI Bidang Wakaf di KUA Kalimanah Purbaling...