Halaman

Minggu, 26 April 2020

Kiriman Pembaca; (Cerpen) Nenek Tua Dan Batu Permata


 
Ilustrasi gambar nenek menemukan permata di tengah hutan (Grafis: Imam ES)
Cerpen: Nenek Tua Dan Batu Permata
             Karya Riska Nur Azizah

Pada suatu hari , hiduplah seorang nenek tua . Nenek tua itu tinggal sebatang kara di sebuah gubuk kecil yang letaknya di pinggir sungai. Kehidupan nenek itu juga serba kekurangan.

Setiap hari , nenek itu pergi mencari kayu bakar di hutan. Kayu itu biasa ia gunakan untuk memasak , bahkan sering juga ia jual ke desa-desa.

Mengingat, bahwa kehidupan di desa masih belum modern. Hanya beberapa warga yang menggunakan kompor minyak. Yang lain masih menggunakan kayu bakar untuk memasak maupun untuk kegiatan yang lain.


Suatu hari, saat nenek itu sedang dalam perjalanan ke hutan untuk mencari kayu bakar , tiba-tiba nenek itu mendengar suara seseorang yang sedang berteriak meminta bantuan. Orang itu berteriak “Tolong-tolong” beberapa kali.
 
Riska Nur Azizah (Grafis: Imam ES)
Nenek itu lalu pergi menghampiri tempat dimana suara berasal . Namun, tak kunjung ditemukan. Semakin lama, suara itu mulai menghilang. Nenek itu bingung harus melakukan apa. Ia juga baru sadar bahwa ia sekarang berada di hutan terlarang.

“Dimana aku ini? Sepertinya tadi ada yang meminta tolong. Tapi kok ndak ada suaranya.” Karena nenek itu merasa lelah juga takut, akhirnya nenek itu pergi mencari jalan keluar.

Tapi tak kunjung berhasil. Di perjalanan, ia menemukan sebuah batu permata. Batu permata itu berwarna merah menyala. Ia ragu, mau mengambilnya atau tidak, karena ia takut akan terjadi sesuatu pada dirinya jika ia mengambil barang yang bukan miliknya.


Kemudian nenek itu mengambil batu permata lalu melihat dengan seksama. Hari juga semakin gelap, nenek itu semakin merasa ketakutan. “Ini sudah semakin gelap saja. Gimana pulangnya atuh. Batu ini juga ndak tau punya siapa.”

Tiba-tiba , batu permata itu menyala seperti memunculkan cahaya. Ia terkagum melihat batu permata itu menyala.

Namun, tanpa berfikir panjang, nenek itu memutuskan untuk membawa batu permata ke gubuk. Batu permata itu juga cukup membantunya menemukan jalan . Sampai sekarang nenek itu bisa pulang.

Menurut sang nenek, mungkin batu permata itu milik orang yang tadi meminta tolong. Mungkin batu permata itu tak sengaja jatuh. Mungkin juga orang itu adalah seorang pemburu yang sedang memburu binatang di hutan. Dan meminta tolong karena ada binatang buas.

“Sudahlah, anggap saja ini rejeki”. Nenek itu bersyukur bisa menemukan batu permata yang sangat indah. Yang juga membantu dirinya untuk bisa kembali ke gubuk.

Kini batu permata itu bisa membantu nenek dalam kehidupan sehari – hari. Seperti menerangi gubuk nya yang tidak ada lampu, karena untuk membeli lampu minyak juga ia tak mampu.(*)

*)Penulis adalah Ustadzah TPQ Nurul Iman Penaruban

1 komentar: