Vistianingsih, Mahasiswa semester II IAIN Purwokerto dan Wali Kelas TKA Nurul Iman Penaruban (Grafis: Imam ES) |
Cerpen : Ramadhan yang
Penuh Rindu Celoteh Santri TPQ
Tahun-tahun kemarin aku masih bisa
bertemu mereka. Ya, mereka para santri TPQ Nurul Iman Penaruban yang ada di
kampungku.
Biasanya di hari pertama puasa begitu
banyak santri yang datang untuk mengaji. Rasanya senang bisa bertemu, mengaji
dan bermain bersama mereka. Terlebih lagi aku sangat menyukai anak kecil dan
prodiku guru madrasah pastinya akan selalu ada kaitannya dengan dunia
anak-anak.
Banyak yang aku rindukan dari suasana
Ramadhan tahun kemarin. Diantaranya yang paling aku rindukan ketika salah satu
anak memintaku menggendongnya, sementara anak yang lain juga menginginkan aku
menggendongnya. Dan ada pula yang menangis karena iri.
Suasana bahagia tergambar ketika salah
satu diantara pengajar kami bercerita dan bermain. Bercerita tentang kisah nabi
atau cerita lucu dengan gestur dan suara lucu dari para pengajar.
Dan saat yang paling dinanti anak-anak
yaitu pembagian takjil yang dilanjut dengan duduk melingkar menanti waktu buka.
Saling bertukar lauk dari bekal yang mereka bawa rasannya begitu bahagia, tawar
menawar kepada kami para pengajar merupakan kebahagiaan tersendiri.
Selain itu, yang lebih mengasikannya
lagi adalah ketika menemani dan menyemangati mereka mengikut lomba Ramadhan
Santri Ceria di Pendopo Kabupaten Purbalingga. Semua itu dilakukan agar pada
saat tampil mereka tetap percaya diri dan semangat meraih juara, Karena waktu
itu lokasi lomba sering berpindah-pindah.
Allhamdullillah kami pulang sering
membawa piala. Setelah acara selesai kami buka bersama di Alun-Alun dengan
menikmati pemandangan dan cerita lucu saat lomba.
Tapi, puasa tahun ini sangat berbeda
tanpa mereka. Tidak ada pengajian di TPQ, tidak ada pembagian takjil dan buka
bersama. Dan tidak ada jabat tangan serta tak ada senyuman mereka.
Vistianingsih, saat memandu acara Panggung Kreaasi Seni Santri Ramadhan 2019 di mushala al Haq, pada 10 Mei 2020 lalu (Foto: Imam ES) |
Tak ada tepuk riuh anak-anak karena
tidak ada lomba di Panggung Kreasi Seni Santri. Rindu canda tawa mereka, suara
tangisannya, perhatian mereka yang mencari-cari perhatian ustad dan rindu
pelukan hangat mereka.
Kami para pengajar merindukanmu
anak-anakku. Semoga dengan adanya wabah virus Covid-19 ini, tidak
menjadi penghalang kalian untuk tetap belajar mengaji.
Untuk bapak ibu wali santri dimohon
dengan sangat keikhlasannya untuk mengajarkan mengaji dan jangan sampai mereka
terlena dengan kesenangan sendiri.
Buka puasa bersama santri TPQ Nurul Iman Penaruban pada Ramadhan 2019 di mushal an Nuur, 13 Mei 2019 lalu (Foto: Imam ES) |
Karena sesungguhnya ilmu agama sangatlah
penting bagi anak dan dari tiga amalan yang tidak putus ialah doa anak sholeh
yang dapat menolong orang tua ketika diakhirat.
Ramadhan tahun 2020 ini, semoga menjadi
pelajaran buat kita para orang tua, remaja dan anak-anak untuk tetap menguatkan
diri dengan beribadah. Dan semoga berkah Ramadhan selalu menyertai kita .
Aamiin
Kami para pengajar TPQ Nurul Iman memohon
maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam mendidik putra-putri bapak/ibu kurang
maksimal. Dan kami juga mengucapkan terimaksih atas kepercayaan bapak/ibu yang
telah mempercayakan anak-anak kepada kami.
Marhaban Ya Ramadhan dan selamat
menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1441 Hijriyah. (*)
*)Penulis adalah Mahasiswa semester II
IAIN Purwokerto dan Wali Kelas TKA Nurul Iman Penaruban
Bagus bu lanjutkan anak anak di sana merindukanmu😁🙏
BalasHapus