Kamis, 28 Agustus 2014

Cara Menyusun Laporan Kegiatan Organisasi



 
Menyampaikan Laporan Kegiatan

Cara Membuat Laporan Kegiatan Organisasi
Yang saya ketahui dan saya alami sepanjang sejarah manusia dalam bermasyarakat atau berkumpul/berorganisasi/berserikat tentu ada sejarah pula di mana adanya catatan peristiwa atau document yang tersimpan. Sekaligus berbagi pengalaman saya selama dalam berorganisasi tidak ada kegiatan yang tidak terdokument dan tersusun dalam laporan, sebab itu sebuah laporan hasil kegiatan, yang biasanya dibuat setelah kegiatan tersebut berlangsung menjadi sangat penting & wajib adanya. Laporan kegitan biasa dibuat oleh peserta atau pengurus yang mengikuti kegiatan tersebut.
Pembuatan laporan kegiatan sendiri dimaksudkan sebagai bukti tanggungjawab seorang pelaksana kegiatan kepada sang pemberi mandat terhadapat hasil kegiatan yang telah diikuti.

Pentingnya Laporan Kegiatan
Laporan kegiatan sangat penting sebagai bukti tanggungjawab Pengurus/Peserta kegiatan tentang kegiatan yang telah di Jalankan/diikuti kepada Anggota/atasan atau Public. Nah, untuk itu seberapa penting laporan kegiatan wajib dibuat :
1. Sebagai dasar untuk pengembangan rencana selanjutnya.
2. Sebagai penentuan kebijakan.
3. Sebagai bukti laporan kegiatan yang telah di laksanakan
4. Untuk mengetahui proses dan perkembangan kegiatan yang di ikuti.

Macam-macam Laporan Kegiatan
- Dilihat dari segi penyampaian laporan :
  1. Laporan lisan, adalah jenis laporan kegiatan yang bentuk penyampainnya secara langsung (lisan). Bentuk laporan ini biasa di laporkan atau dilakukan secara langsung dengan tatap muka, wawancara, telpon, dan lainnya. 
  2. Laporan tulisan, adalah jenis laporan kegiatan yang bentuk penyampainnya secara tulisan.
-Dilihat dari segi tata bahasa : 
  1. Laporan dengan tata bahasa populer, biasanya menggunakan tata bahasa yang sederhana, kadang juga di selingi dengan kata-kata humor/lucu.
  2. Laporan dengan tata bahasa ilmiah, biasa dilihat sebagai hasil penilitian. Dan biasa

Macam-macam Laporan Kegiatan
- Dilihat dari segi penyampaian laporan :
  1. Laporan lisan, adalah jenis laporan kegiatan yang bentuk penyampainnya secara langsung (lisan) kepada atasan. Bentuk laporan ini biasa di laporan atau dilakukan secara langsung dengan tatap muka, wawancara, telpon, dan lainnya. 
  2. Laporan tulisan, adalah jenis laporan kegiatan yang bentuk penyampainnya secara tulisan.
-Dilihat dari segi tata bahasa : 
  1. Laporan dengan tata bahasa populer, biasanya menggunakan tata bahasa yang sederhana, kadang juga di selingi dengan kata-kata humor/lucu.
  2. Laporan dengan tata bahasa ilmiah, biasa dilihat sebagai hasil penilitian. Dan biasa

menggunakan tata bahasa yang logis dan sistematis. Secara sistematis laporan kegiatan yang anda tulis harus mengandung unsur di bawah ini :
- Apa (What)
- Mengapa (Why)
- Siapa (Who)
- Dimana (Where)
- Kapan (Bagaimana)
- Bagaimana (How)

Jika semua unsur diatas telah di ketahui maka kita sudah bersiap untuk mengetik atau membuat sebuah laporan kegiatan. Maka berikut ini adalah urutan tata cara pembuatan sebuah laporan kegiatan :

1. Pendahuluan
  • Latar belakang kegiatan
  • Dasar hukum kegiatan ( Al Qur’an-Hadist, UU atau AD/ART Organisasi )
  • Maksud dan tujuan kegiatan
  • Ruang lingkup
 2. Isi Laporan
  • Jenis kegiatan
  • Tempat dan waktu
  • Petugas kegiatan
  • Persiapan dan rencana kegiatan
  • Peserta kegiatan
  • Pendanaan
  • Kesulitan dan hambatan
  • Hasil kegiatan
  • Kesimpulan dan saran
3. Penutup
Penutup dari isi laporan biasa dituliskan ucapan terima kasih kepada yang pemberi mandat sehingga sang penerima mandat dapat mengikuti kegiatan tersebut dan telah berlangsung dengan baik apa adanya.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan laporan kegiatan
  • Singkat dan padat
  • Tidak menggunakan kata-kata yang bertele-tele.
  • Sistematis
  • Mudah di pahami
  • Isi lengkap
  • Menarik penyajiannya
  • Fakta dan akurat
  • Tepat waktu

Anda juga dapat menampilakn hal lainnya sebagai bukti kegiatan yang telah di ikuti :
  • Photo-photo kegiatan, tanda bukti, surat-surat keterangan dan sebagainya
  • Untuk mempermudah penyusunan laporan sebaiknya tetap mengacu pada proposal yang pernah diajukan.
  • Memberikan Laporan kegiatan dengan tembusan kepada satuan/ lembaga yang terkait. ( Birokrasi, Takmir atau organisasi setingkat, seposhor dll )

Demikian pembahasan saya tentang Cara Menyusun Laporan Kegiatan  Semoga dapat membantu anda dalam penulisan atau pembuatan sebuah laporan kegiatan.SEMOGA KESUKSESAN MENYERTAI KITA SELALU..AAMIIN

Rabu, 30 Juli 2014

Silaturahmi IWAPEN 1433 H/2012



Ini video rekaman dua tahun yang lalu 22 Agustus 2012
Silaturahmi Warga IWAPEN Ikatan Warga Penaruban....he..he..silahkan menonton




Selasa, 24 Juni 2014

Ngabuburit



Assalamu'alaikum wr. wb.

ACARA NGABUBURIT
Sepintas ungkapan kata ngabuburit sudah tidak asing bagi kita. Apalagi bagi kalangan remaja acara ini biasa menjadi populer di saat ramadhan. Bahkan ratingnya jauh lebih tinggi mengalahkan kegiatan ramadhan yang sesungguhnya, seperti berjamaah sholat tarawih, belajar/pengajian, khataman dan lain-lain. 

Dan acara ngabuburit sendiri melingkupi personal, keluarga dan kelompok baik remaja, tua atau komunitas. Acara yang lebih banyak didominasi non formal atau non ceremonial bisa juga meningkat menjadi acara formal dalam satu penyelenggaraan. Baik di rumah makan, gedung, kantor atau tempat yang lain. 

Seiring perkembangan zaman acara ngabuburit menjadi trend di setiap waktu menunggu jelang berbuka puasa.

ARTI NGABUBURIT
Dengan meminjam tulisan blog tetangga, saya baca bahwa ngabuburit berasal dari kata "burit' istilah bahasa sunda yang artinya "sore/petang" http://nusanthara.wordpress.com/2013/07/12/ngabuburit-dalam-arti-sebenarnya/ Istilah ini menjadi sangat populer karena didukung publikasi media electronic seperti Televisi, radio dan koran. 

Secara etimologis kata ngabuburit mempunyai arti menunggu senja, senada dengan pengertian diatas dalam Lembaga Basa dan Sastra Sunda (LBSS), ngabuburit berarti ngalantung ngadagoan burit, yang artinya kurang lebih bersantai-santai sambil menunggu waktu sore. 

Namun secara istilah kata ngabuburit mempunyai makna yang lebih luas karena kata ngabuburit senantiasa menjadi jargon yang khas ketika bulan ramadhan tiba, ngabuburit bisa diartikan menunggu buka puasa sambil menghabiskan waktu dengan aktivitas-aktivitas yang positiv. http://skhatzey.blogspot.com/2011/08/kenapa-harus-kata-ngabuburit.html

BUDAYA
Ngabuburit secara umum bisa dikata menjadi primadona bagi sebagian kalangan masyarakat. Sebagai contoh bahwa dalam setiap jelang waktu mghrib tempat-tempat umum seperti alun-alun, lapangan olah raga, taman, serta tempat-tempat lainya seperti pinggiran sungai, pantai, sawah, pegunungan, bendungan dll tak kalah ramainya dengan warung-warung makanan yang bisa di kata sangat padat, di ramadhan tahun kemarin 2013. 

Jika saya amati di Purbalingga saja tempat saya tinggal sebagai kota kecil dengan pertumbuhan kuliner yang cukup signifikan hampir di pastikan penuh sesak. Bahkan warung atau restoran yang di pinggiran kota dan sepi menjadi ramai dan menjadi antri.  

Dan ini berakibat tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat yang membutuhkan tempat untuk sekedar membatalkan puasa. hal ini bisa jadi ini menjadi peluang munculnya tempat-tempat penjual makan baru.

Kenapa demikian? Mungkin saja hal baru ini muncul akibat perubahan gaya hidup sebagian masyarakat akan seiring perubahan sarana dan fasilitas yang tersedia. Kini waktu telah terus menuntut pada perubahan-perubahan kebiasan gaya hidup baru yang akhirnya mejadi kebiasaan dan memuncak menjadi "ngabuburit". 

Pertanyaannya adalah siapa yang mempelopori dan siapa yang di untungkan atau bahkan di rugikan dengan acara yang sebenarnya tidak ada secara khusus di bulan Ramadhan ini.?  

Kami tidak akan membahas persoalan pengaruh dan akibat yang ditimbulkan baik postif atau negatif dari ngabuburit, karena kami tidak berkompeten dengan persoalan ini. 

Hemat kami yang menarik adalah, bagaimana budaya ngabuburit yang sudah lazim ini kita arahkan menjadi acara yang kembali ke makna menghargai, memanfaatkan dan memaksimalkan soal waktu. Sebab bagi kami ngabuburit esensinya ada pada pemanfaatan waktu yang digunakan untuk menunggu disertai ada kegiatan atau acara yang bermanfaat.

WAKTU
Ngabuburit bisa menjadi acara yang istimewa dan prestisius apabila waktu itu kita bisa memanfaatkannya dengan baik, bermanfaat dan maksimal karena beroutput pada hasilnya yang bermanfaat bagi dirinya, keluarganya serta lingkungannya serta efektif dan efesien dalam pengeluaran uang atau dana. 

Apa yang harus di lakukan? Sekalipun kami bukan ahli tafsir, namun hemat kami sebelumnya mari kita pelajari bersama makna dari QS Al ’Ashr (103) yang berisi hanya 3 ayat, Pokok-pokok isinya: Semua manusia berada dalam keadaan merugi apabila dia tidak mengisi waktunya dengan perbuatan-perbuatan baik. 

Ayat pertama Allah sampai bersumpah demi waktu 1. “Demi masa” 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. 

Dalam tafsir al ashar karya Buya Hamka. http://tafsir.cahcepu.com/alashr/al-ashr-1-3/
“Demi masa!” (ayat 1). Atau demi waktu ‘Ashar, waktu petang hari seketika bayang-bayang badan sudah mulai lebih panjang daripada badan kita sendiri, sehingga masuklah waktu sembahyang ‘Ashar. Maka terdapatlah pada ayat yang pendek ini dua macam tafsir.

Syaikh Muhammad Abduh menerangkan di dalam Tafsir Juzu’ Amma bahwa telah teradat bagi bangsa Arab apabila hari telah sore, mereka duduk bercakap-cakap membicarakan soal-soal kehidupan dan ceritera-ceritera lain yang berkenaan dengan urusan sehari-hari. 

Karena banyak percakapan yang melantur, keraplah kejadian pertengkaran, bersakit-sakitan hati sehingga menimbulkan permusuhan. Lalu ada yang mengutuki waktu ‘Ashar (petang hari), mengatakan waktu ‘Ashar waktu yang celaka, atau naas, banyak bahaya terjadi di waktu itu. 

Maka datanglah ayat ini memberi peringatan “Demi ‘Ashar”, perhatikanlah waktu ‘Ashar. Bukan waktu ‘Ashar yang salah. Yang salah adalah manusia-manusia yang mempergunakan waktu itu dengan salah. 

Mempergunakannya untuk bercakap-cakap yang tidak tentu ujung pangkal. Misalnya bermegah-megahan harta, memuji diri, menghina merendahkan orang lain. Tentu orang yang dihinakan tiada terima, dan timbullah saling sengketa.
Lalu kamu salahkan waktu ‘Ashar, padahal kamulah yang salah. Padahal kalau kamu percakapkan apa yang berfaedah, dengan tidak menyinggung perasaan teman dudukmu, tentulah waktu ‘Ashar itu akan membawa manfaat pula bagimu.

SOLUSI
Bagi yang super sibuk, ngabuburit tidak akan berlaku namun bagi yang memiliki waktu luang utamanya bagi para remaja adalah penting untuk diberi ruang yang cukup dan baik.
 
Apapun istilahnya baik ngabuburit atau dengan bahasa yang lain, intinya bagi kami adalah ada pada persoalan mengisi acara atau kegiatan yang di anggap “menunggu” waktu maghrib adalah diwarnai dengan berbagai macam kegiatan yang positif.

Jika kita belum mau bergabung dengan komunitas atau organisasi, bisa kita siasati dengan, membaca, menulis, menghafal, melukis, bertafakur/berfikir positif, browsing internet/jelajah wacana keilmuan, baik yang berhubungan Al Qur’an/Hadist atau ilmu umum yang bermanfaat. 

Dan jika kita suka berkumpul/berorganisasi maka bisa kita isi dengan, diskusi, mengajar, bekerja, berwirausaha, berkumpul bersama keluarga dengan diskusi agama yang ringan, mengajari keluarga dengan cara berwudlu, sholat, etika, bahasa dan lain-lain.

Semua tergantung kita untuk mengusir rasa malas dan sungkan untuk melakukan sesuatu, saran kami jika berkenan, maka mulai hari ini mari kita bersama-sama membuat agenda/acara untuk mengisi waktu itu dengan maksimal.

PENUTUP
Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat bagi kami, keluarga kami, shabat dan Saudara-saudara, serta semoga niat baik kita di bulan suci Ramdhan, sesuci dengan harapan dan tujuan kita meraih insan muttaqien dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat, Hidayah & Inayah-Nya kepada kita..aamiin.
Salam damai dan sejahtera bagi kita semua
Wassalamu’alaikum Wr. Wb


Minggu, 08 Juni 2014

Cara Mudah Berpuasa


Cara Mudah menyelenggarakan Kegiatan Romadhon :

1. Pastinya NIAT yang kuat karena Allah ta'ala
2. Biasakan diri menjalani aktifitas keseharian yang tidak lepas dari aspek ibadah.
3. Waktu harus di manfaatkan dengan maksimal
4. Ngabuburit di isi dengan kegiatan belajar, eksperimen, diskusi, wirausaha dll
5. Buat agenda sebaik dan se efektif mungkin, agar ada target-target tertentu 
    selama 1 bulan bisa tercapai seperti, sedekah, khataman, kajian kitab, sholat malam dll
6. Hidupkan Siang dan malam ramadhan dengan menghidupkan sunahnya.
7. Bagi PNS, Wiraswasta dan pelajar/mahasiswa tentunya harus bisa menyesuai-
    kan kondisi/situasi
8. Berserah diri dan bertawakal kepada Allah SWT

Selanjutnya enjoy aja dan nikmati indahnya dan sensai bulan yang mubarok ini dengan berpikir positif.

Beban makan enak, duit harus banyak, baju harus baru, mikirin pulang/mudik. siapin uang receh dan lain-lain sebaiknya tidak usah terlalu dipikirkan. Sebelas bulan sudah cukup kita bekerja dan Allah SWT telah memberi banyak limpahan nikmat.

Segudang beban keluarga dan lebaran buang jauh-jauh, Ingat Ramadhan tidak membebani kita hanya untuk urusan gebyarnya kueh, roti, baju baru, uang, kembang api/petasan dan lain-lain yang bersifat konsumtif. Puasa adalah hidup sederhana dan menahan dari nafsu hingar bingarnya keduniaan.

Ok, jadi  jangan terjebak puasa adalah beban berat karena kebutuhan lebaran. Puasa dalah menahan dari segala yang merusak puasa. Jadi jangan sampai puasa belum kelar, e..kitanya malah ga dapat apa-apa.

OK...selamat mempersiapan diri untuk berpuasa, mari bersama-sama belajar menahan diri. Hanya yang berserah diri dan bertawakal kepada Allah insya Allah pasti merasakan nikmatnya puasa dan seluruh aspek kehidupan di dunia & akherat aamiin

Penyuluh Agama Islam KUA Kalimanah Salurkan Bingkisan Lebaran Kepada Mualaf

  PAI Fungsional Yuyu Yuniawati, SAg, saat menyerahkan bingkisan kepada keluarga Mualaf di Desa Klapasawit, Kalimanah, Rabu (27/3/2024) (Fot...