Kamis, 22 Agustus 2013

Uneg-Unegku di Trotoar

Jika aku berajalan di sepanjang trotoar di kotaku atau di kota lain tak jauh berbeda. Kejadianya dengan selalu naik turun dari trotoar ke jalan selalu jadi aktifitas yang biasa.

Sebabnya tidak lain hanyalah adanya alih fungsi trotoar menjadi tempat menaruh barang, baik pedagang atau penjual jasa lain. Selama ini juga tidak pernah mengeluh dan mengumpat kepada mereka yang berada di trotoar.

Dari jaman saya sekolah dulu hampir 6 th dari SMP - SMA hanya terlewati begitu saja, tanpa berpikir bahwa itu adalah ruang publik dan hak bagi para pejalan kaki termasuk hak bagi para penyandang disabilitas.

Jujur saja, memang begitu adanya alam berfikir saya saat itu, yang kupikirkan hanya bagaimana aku bisa jalan pergi dan pulang sekolah.

Sekarang dengan kompleksnya aktifitas manusia dan banyaknya jumlah pengendara jalan raya serta makin membludaknya toko-toko/kantor baru, semakin susah saja untuk menikmati nyamanya jalan di trotoar.

Upaya penertiban jelas pasti pernah dilakukan oleh Pemerintah, tapi lagi-lagi soal klasik yakni budaya belum disiplin dan saling menghargai pengguna jalan belum tertanam.

Atau bias jadi, memang budaya berjualan dipinggir jalan sebelum ada trotoar adalah lahir lebih dulu. Sehingga membuat sebagian masyarakat enggan dan sulit memposisikan diri untuk sadar dan memberikan ruang hak yang sama bagi masyarakat

68 tahun negeriku MERDEKA, namun soal kecil seperti ini masih lazim dan mafhum di mana-mana, bahkan nyaris ada trotoar atau mungkin jalan yang sudah tidak sesuai fungsinya. Dengan kata lain berubah fungsi.

Harapan kecil ini, mungkin hanya sebatas uneg-uneg dan perasaan saya selama berjalan atau melihat trotoar yang berubah fungsi.

Pertanyaanya, dapatkah harapan itu bisa menjadi kenyataan dan bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat tanpa ada yang dirugikan. Satu sisi pejalan kaki merasakan haknya dan penjual atau pedagangpun tetap bisa berjualan di pinggir jalan.

Ternyata kemerdekaan-ku berjalan di trotoar sebagian masih terjajah dan aku belum MERDEKA...!

Semoga suatu saat nanti bisa melihat dan merasakan betahnya berjalan kaki disepanjang trotoar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Penyuluh Agama Islam KUA Kalimanah Salurkan Bingkisan Lebaran Kepada Mualaf

  PAI Fungsional Yuyu Yuniawati, SAg, saat menyerahkan bingkisan kepada keluarga Mualaf di Desa Klapasawit, Kalimanah, Rabu (27/3/2024) (Fot...