Masjid Agung Daarussalam Purbalingga. (Foto: Dok Imam ES 4/6/2016) |
Peningkatan Fungsi Sosial Masjid Dalam Penanggulangan Musibah
KHUTBAH I
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ
لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ
أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ تَعَالَى: يَا
أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ
إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
قَالَ تَعَالَى: يَا
أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ
وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً
وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ
عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ
ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ
أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ
فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛
أَمَّا بَعْدُ؛
Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah
Marilah kita meningkatkan taqwa kita kepada
Allah SWT, karena tidak ada bekal yang lebih baik untuk kita persiapkan selama
hidup kita di dunia ini dengan menaati perintah-perintahNya, dan menjauhi
larangan-larangannya, serta dilandasi dengan iman yang sempurna dihiasi dengan
amal salih yang mencerminkan prilaku akhlak yang mulia.
Dan Rasulullah dengan jelas menyatakan
bahwa sesempurna-sempurna iman orang mu’min adalah orang yang paling baik
akhlaknya. Akmalul
mu’minina imānan aḥsanuhum khuluqan… baik tutur kata, sikap dan berfikir
kita kepada sesama manusia.
Hadirin sidang Jumat yang berbahagia,
Allah telah mengingatkan sekaligus
menegaskan kepada kita pentingnya peran masjid bagi kehidupan umat Islam.
Masjid pulalah yang pertama kali diupayakan untuk didirikan oleh Rasulullah SAW
ketika beliau baru sampai di Madinah dalam perjalanan hijrah dari Makkah.
Masjid memiliki dua dimensi
tujuan yakni sebagi pusat peribadatan kepada Allah dan peribadatan kepada
manusia dan alam semesta atau yang lebih kita kenal hablu minalloh wa hablu
minannass. Allah berfirman dalam S at-taubah 9: 18
إِنَّما يَعْمُرُ
مَساجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقامَ الصَّلاةَ
وَآتَى الزَّكاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلاَّ اللَّهَ فَعَسى أُولئِكَ أَنْ يَكُونُوا
مِنَ الْمُهْتَدِينَ
Artinya: Sesungguhnya
yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan orang-orang yang beriman kepada hari kemudian seraya tetap mendirikan
shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut kepada siapapun, kecuali kepada
Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk ke dalam golongan orang-orang yang
mendapatkan petunjuk (QS at-taubah 9: 18).
Hadirin Jama’ah Jumat Rahimakumullah,
Dalam sejarah Islam, masjid selain sebagi pusat kegiatan ibadah seperti shalat, iktikaf, kajian ilmu,
masjid juga sebagai pusat pemerintahan, tempat mengumpulkan dan mendistribusikan zakat, infaq,
dan sedekah serta sebagai pusat strategi dakwah dan perang.
Masjid sejak
awal didirikan oleh Rasulullah juga telah menjalankan banyak fungsi bagi
aktivitas kehidupan kaum muslimin, diantaranya:
1. Masjid
berfungsi sebagai pembangun kesadaran ruhaniahnya untuk menjaga keseimbangan
jiwa, keluruhan akhlak dan keutuhan pribadi.
2. Masjid juga
menjadi tempat membina kaderisasi umat dan kepemimpinannnya.
3. Masjid juga
menjadi tempat bagi kaum muslimin untuk memperoleh pencerahan dari berbagai
permasalahan sosial.
Peran dan fungsi masjid dari masa kemasa
idealnya harus terus bisa menjawab tantangan dan kebutuhan umat manusia, tak
terkecuali di masa pandemi wabah covid-19.
Selain membangun sisi Aqidah, Akhlaq dan
Ibadah, masjid saat ini dihadapkan pada kepentingan-kepentingan startegis hajat
hidup manusia. Persoalan wabah covid-19 yang berdampak kepada semua sektor
kehidupan manusia dan alam/lingkungan, tentu membutuhkan solusi yang bijak dan
tepat.
Disinilah peran pengurus/takmir masjid
ditunggu oleh umat dalam memberikan kontribusinya, setidaknya turut serta dalam
pro aktif menyosialisasikan tentang wabah tersebut dan pencegahannya, agar umat
memiliki informasi yang utuh dan proporsional.
Kemudian, masjid dalam posisi peran upaya
pencegahan secara aktif tentu disesuaikan dengan fungsi masjid atau mushala
setempat sebagai pembangun kesadaran ruhaniah demi menjaga keseimbangan jiwa,
keluruhan akhlak dan keutuhan pribadi.
Dan yang ketiga masjid harus mampu
mewujudkan kesejahteraan umat. Untuk saat ini setidaknya masjid secara riil
membantu umat yang terdampak. Baik yang terdampak langsung sebagai korban
positif Covid-19 atau masyarakat yang terdampak tidak langsung secara ekonomi.
Dan harapan ini bukanlah sesuatu yang
berlebihan dan tanpa dasar, karena Islam telah memerintahkan hal tersebut
seperti yang sudah termaktub dalam surat at Taubah ayat 18 di atas.
Hadirin Jama’ah Jumat Rahimakumullah,
Lebih dari itu, menjadi harapan kita semua,
peran aktif masyarakat atau jemaah masjid atau mushala juga menjadi penting
dalam menghadapi musibah secara bersama yakni adanya sinergitas, jemaah, takmir
dan pemerintah.
Disisi lain, masjid dan mushala juga harus
mampu memberikan ketenangan, pencerahan, pengayoman sekaligus solusi bagi
jemaahnya. Dan inilah konsep kesejahteraan masjid, yakni sejahtera dalam
keyakinan Aqidah, Akhlaq, Ibadah dan sejahtera dalam kehidupan sosial dan
ekonomi.
Hal itu bukanlah hal yang sulit dan
mustahil, karena semua itu telah dibuktikan oleh Rasululloh dan para
sahabatnya dalam membangun, memanajemen dan mengelola dalam kerangka MEMAKMURKAN
MASJID.
Al Qur'an telah memberi petunjuk
yang jelas agar manusia keluar dari kegelapan informasi/ilmu pengetahuan menuju
jalan yang terang.
اِنَّ
هٰذَا الْقُرْاٰنَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ
الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا
كَبِيْرًاۙ - ٩
Artinya: Sesungguhnya Al-Qur’an ini
memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira
kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada
pahala yang besar. [Al-Israa’ : 9]
Dan inilah sebagian gambaran peran masjid
dalam masa pandemi Covid-19, di tanah air.
1. Dikutip dari laman cnnindonesia.com
bahwa Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta,
Ketua Takmir Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, Azman Latif menyatakan umat Islam
harus menjadi pelopor pencegahan penularan penyakit virus corona.
2. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA
- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengapresiasi langkah sejumlah masjid menjadi sebagai pusat bantuan
untuk menolong warga terdampak Covid-19, baik secara ekonomi, sosial dan
kejiwaannya.
3. Sulselsatu.com
edisi 28 Maret 2020 menyebutkan di tengah musibah Covid-19 atau virus corona,
Majelis Sinergi Kalam (Masika) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)
Makassar meminta pengurus masjid mengikuti teladan baik yang dilakukan Masjid
Jogokarian Jogja dalam penggunaan kas mesjid untuk membantu dalam pencegahan
Covid-19.
4. CNN Indonesia –
Seorang Relawan peduli pencegahan covid-19 dokter Tirta juga pernah menyampaikan harapanya
bahwa Ia mendorong penggunaan sepiker (pengeras suara) masjid dioptimalkan
untuk memberikan edukasi mengenai korona kapada warga. Hal
ini disampaikan saat konferensi pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana,
pada Rabu (27/5/2020).
5. Galamedia.pikiran-rakyat.com
menyebutkan juga bahwa anggota DPR RI Fraksi PKB dari Dapil Subang, Majalengka
dan Sumedang, K.H. Maman Imanulhaq menegaskan, dengan banyaknya bencana alam
dan kurangnya sarana untuk tempat pengungsian sehingga banyak masjid digunakan.
Maka ke depan akan diproyeksikan menjadi tempat tanggap bencana. (26 Februari
2020).
6. Ketua Gugus Tugas
Percepatan Penanganan COVID-19 yang dalam hal ini diwakili oleh Deputi Bidang
Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan di sela
peluncuran #BangkitDariMasjid, di Masjid Raya Al-Kautsar, Villa Dago, Pamulang,
Tangerang Selatan, mengatakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19
mendukung kembalinya fungsi sosial masjid yang sebelumnya turut terdampak
pandemi COVID-19, Jumat (22/5/2020).
Menurutnya, bahwa dampak COVID-19 tidak hanya soal masalah
kesehatan saja, akan tetapi juga menyangkut masalah ekonomi, sosial, pendidikan
dan ketahanan pangan.
Oleh sebab itu, melalui kampanye #BangkitdariMasjid, Lilik
mengajak gerakan masyarakat bantu masyarakat, melalui penyuluhan edukasi,
pangan, pendataan, ekonomi, medis dan psikologi melalui masjid. Sehingga masjid
dengan fungsi sosialnya dapat menjadi tempat untuk implementasi konsep gerakan
masyarakat.
Melihat
hal tersebut diatas kita berharap, masing-masing masjid atau mushala dapat
berperan sesuai dengan tingkatan atau pengelempokannya. Mulai dari masjid ditingkat
Desa atau RT menerima zakat, infak dan sedekah dari masyarakat yang ada di lingkunganya
tersebut dan dibagikan kepada mustahik disekitarnya tersebut.
Sebagai
kaum beriman, kita yakin bahwa di balik suatu musibah selalu menyisakan
sebuah hikmah dan dalam setiap kesulitan adan dua kemudahan. Inilah yang
menjadi dasar bagi kita umat Islam untuk selalu yakin bahwa segala sesuatunya
datang dari Allah SWT.
Dan
harapan kita tentang Masjid atau mushala dalam Tanggap Bencana adalah sebuah
keniscayaan, dengan catatan kita semua memiliki kesadaran dan kepedulian untuk
berdakwah dan berjuang bersama-sama. Terlebih kegiatan masjid dan mushala kita
semakin hari semakin meningkat.
Sebaga informasi, bahwa di
Indonesia ada sekitar 800 ribu masjid. Potensi ini harus diberdayakan
secara sosial ekonomi oleh generasi muda tidak hanya dalam momentum pandemi
Covid-19, tapi juga setelahnya dan kesiapsiagaan dalam bencana.
Demikian khutbah singkat
kali ini, kita selalu berdoa dan berharap hanya kepada Allah agar kita selalu
terhindar dan terjaga dari segala bencana ataupun musibah. Dan kita berharap
semoga pandemi wabah Covid-19 segera berahir dari muka bumi, dan segera kembali
normal dengan penuh rahmat, barokah dan keridhoan Allah SWT, aamiin
بَارَكَ اللهُ
لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ
مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ
إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
KHUTBAH II
إِنّ
الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ
مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَسَيّئَاتِ
أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ.
مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ. رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ
أَمْرِنَا رَشَدًا. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا
قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. رَبَّنَا لاَ تُزِغْ
قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ
أَنتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَّسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا،
رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِن
قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ
عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى
الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا
الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً
لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا
أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ
الْخَاسِرِينَ . رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّار
وَلَذِكْرُ
اللهِ أَكْبَرُ