Desain Grafis : Imam ES |
PURBALINGGA - Penyuluh Agama Islam (PAI) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Purbalingga, Jawa tengah Imam Edi Siswanto menggelar kegiatan kedua Ngaji Literasi Digital bagi para Takmir Masjid dan Mushala se Desa Penaruban. Hal tersebut sebagai upaya kesiapan, peningkatan dan pelayanan Takmir terhadap jemaah pada era digital.
Ngaji yang dikemas dengan latihan berliterasi digital tersebut bertujuan memberi gambaran dan pengetahuan tentang penggunaan perangkat elektronik utamanya Gadget atau Handphone berbasis Android untuk mencari, mengolah dan menyusun materi dakwah atau informasi agama dan sosial kemasyarakatan secara bijak dan bertanggung jawab.
Dari pelatihan ke dua yang digelar bersama Pimpinan Ranting Muhammadiyah Penaruban, Kecamatan Kaligondang di Masjid an Nuur komplek MIM Penaruban pada Rabu (30/3/2021) ini, para Takmir Masjid dan Mushala diharapkan bisa mengaplikasikannya dalam kegiatan dakwah dan informasi sosial kemasyarakatan. Dan secara kelembagaan Takmir siap menghadapi tantangan global di dunia maya.
Kemudian selain membangun kesadaran dan kecintaan untuk berliterasi secara digital, Takmir juga bisa mencari konten atau website resmi milik pemerintah maupun milik ormas besar seperti Muhammadiyah dan ortomnya. Dengan mengetahui cara mencarinya di internet pada konten resmi tersebut, takmir bisa memiliki rujukan secara digital, mudah dan bisa diakses kapanpun.
Bagi kalangan muda, hal tersebut mungkin tidak begitu sulit, namun bagi para takmir yang belum femlier maka harus perlu bimbingan agar bisa memanfaatkan gadget secara maksimal untuk menunjang dakwahnya dilingkungan masing-masing.
Dari pelatihan tersebut, Takmir Masjid dan Mushala juga diharapkan mampu menerima, memilah, memilih dan membagikan informasi secara bijak pula. Mampu mereduksi informasi yang negatif serta mampu menganalisa dan menghindari informasi hoaks yang merugikan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
Dikutip dari Wikipedia, Literasi Digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
Literasi digital juga merupakan kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mengkomunikasikan konten/informasi dengan kecakapan kognitif dan teknikal.
Digital literasi lebih cenderung pada hal hal yang terkait dengan keterampilan teknis dan berfokus pada aspek kognitif dan sosial emosional dalam dunia dan lingkungan digital.
Literasi digital merupakan respons terhadap perkembangan teknologi dalam menggunakan media untuk mendukung masyarakat memiliki kemampuan membaca serta meningkatkan keinginan masyarakat untuk membaca. (IES
Tidak ada komentar:
Posting Komentar