Senin, 11 Mei 2020

Kultum Ramadhan Ustadz TPQ; Memiliki Sifat Sabar, Ternyata Ini Manfaatnya

Riska Nur Azizah, Ustadzah TPQ Nurul Iman Penaruban (Grafis: Imam ES)

Kultum Ramadhan Ustadz TPQ; 
Memiliki Sifat Sabar, Ternyata Ini Manfaatnya
Oleh Riska Nur Azizah
Ustadzah TPQ Nurul Iman Penaruban, Kaligondang, Purbalingga

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh, 
Perkenalkan Nama Saya Riska Nur Azizah, Ustadzah TPQ Nurul Iman Penaruban. Saya akan menyampaikan sebuah kultum singkat tentang Sabar, yang kami susun dari berbagai sumber.

Sebelumnya, mari kita ucapkan rasa syukur kita kepada Allah Swt. Sehingga sampai hari ini kita masih diberi kesehatan yang cukup. Tak lupa sholawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad Saw, yang kita tunggu syafaatnya di hari akhir kelak.

Kaum muslimin rahimakaumullah, apa sebenarnya sabar itu?
Dalam pengertian sederhana, sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 153 :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar."

Memang tidak mudah untuk sabar, dan tentunya untuk mencapai tingkatan itu tidaklah mudah dan berat.

Mengapa berat? Karena sebagaimana artinya sendiri, dalam bersabar kita harus mampu menahan diri dan bertahan dari hal-hal yang menggoda kita, dari hal-hal yang tampaknya menyenangkan dan memberikan kenikmatan.

Riska Nur Azizah saat mengisi kultum Ramadhan 1439 H di mushala al Haq pada 30 Mei 2018 lalu (Foto: Dok. Imam ES)
Kaum muslimin rahimakaumullah.
Setidaknya ada 3 jenis kesabaran yang harus kita asah, apabila kita merujuk dari kisah Nabi Yusuf dalam Al-Quran, yaitu.

1. Sabar menahan amarah.
Bentuk kesabaran yang pertama adalah sabar dalam menahan amarah. Saat Nabi Ya’qub (Ayah Nabi Yusuf) menerima kabar bahwa Nabi Yusuf dimakan oleh serigala, yang ia katakan adalah “fashabrun jamiil”. Hal ini terekam dalam Surat Yusuf ayat 18.

Kesabaran menahan amarah juga ditunjukkan oleh Nabi Yusuf. Di penghujung kisah Nabi Yusuf, saat Nabi Yusuf telah menjadi orang besar dan para saudaranya yang dahulu kini meminta maaf padanya, beliau tidak memarahi ataupun mencaci maki. Beliau bahkan mendoakan dan menghibur saudara-saudaranya tersebut.

2. Sabar melawan godaan nafsu.
Kita harus sabar melawan godaan hawa nafsu. Ketika Nabi Yusuf beranjak dewasa, ia sempat digoda oleh seorang wanita untuk melakukan sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT. Bagaimana sikap beliau? Beliau berlindung kepada Allah dan berlari menjauhi godaan itu.

3. Sabar menghadapi cobaan.
Dalam Surat Yusuf 47-49 Allah mengisahkan bagaimana Nabi Yusuf menta’wilkan mimpi sang Raja bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus; tujuh tangkai gandum yang hijau dan tujuh tangkai lainnya yang kering.

“Dia (Yusuf) berkata, “Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan. Setelah itu akan datang tahun, di mana manusia diberi hujan (dengan cukup) dan pada masa itu mereka memeras (anggur).”
(QS Yusuf 47-49)


Kaum muslimin rahimakaumullah.
Adapun manfaat sabar menurut Islam, yaitu.
1. Sabar sangat dicintai Allah. 
2. Sabar merupakan ladang pahala tanpa batas.
3. Sabar membuahkan kebahagiaan hidup.
4. Sabar merupakan penopang keimanan.
5. Sabar dapat mencegah fitnah.
6. Sabar adalah akhlak para Rasul.

Nah, oleh karena itu, bulan Ramadhan di masa pandemi Covid 19 saya berharap kita semua dapat bersabar. Bersabar untuk menahan lapar dan dahaga, menahan hawa nafsu serta dapat bersabar dalam segala ujian yang Allah berikan.

Dan di bulan Ramadhan 1441 H ini, kita semua melakukan ibadah di rumah tidak lagi di masjid seperti biasanya. Semoga walaupun dikerjakan di rumah, kualitas dan semangat ibadah kita tidak luntur.

Dan percayalah, segala sesuatunya sudah di rencanakan oleh Allah Swt. Dan di balik rencanaNya insyaallah akan ada hal terindah yang Allah berikan.

Demikianlah, kultum singkat yang saya sampaikan, terimakasih atas perhatiannya, semoga bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Wallahu A’lam Bisshowab (hanya Allah yang lebih mengetahui kebenaran yang sesungguhnya).
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh.

*)Penyusun adalah Ustadzah TPQ Nurul Iman Penaruban, Kaligondang, Purbalingga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita adalah Fakta

  Supriyono Purbalingga PAI KUA Kalimanah saat sedang mengambil gambar salah satu pelayanan oleh PAI Bidang Wakaf di KUA Kalimanah Purbaling...